Apa yang dilakukan Negara-negara
Konferensi Asia Afrika dalam melawan ekonomi global?
Dalam analisis saya, saya akan mengelompokkan
upaya-upaya itu ke dalam berbagai bidang, yaitu:
1. Bidang
politik
Dalam menunjang Ekonomi Global,
maka kebijakan-kebijakan politik yang diambil harus menyesuaikan dengan
strategi-strategi yang ditetapkan masing-masing Negara untuk beradaptasi
sekaligus bertahan dalam zaman yang semakin transparan dan didominasi oleh
kencangnya globalisasi ini.Sebagai contoh, di Indonesia dalam menghadapi
ekonomi global melakukan penumbuhan sikap selektif terhadap barang-barang luar
yang masuk dan tetap mengungguli barang-barang domestic/dalam negeri.
2. Bidang
Hubungan Internasional
Dalam hubungan
internasional,Negara-negara KAA diharapkan mampu membuat hubungan-hubungan
bilateral maupun multilateral dengan Negara-negara lain yang dilihat bisa
membuat keuntungan ketika kita bekerja sama dengannya. Dengan adanya kerja sama
dan sokongan dari Negara lain, maka ketika ada suatu masalah atau hambatan di
Negara tersebut, bisa dibantu.
3. Bidang
Ekonomi
Kebijakan-kebijakan ekonomi di
Negara tersebut juga sangat berpengaruh terhadap jalannya perekonomian global.
Jangan membatasi tapi menyeleksi.Kebijakan-kebijakan ekonomi di Negara-negara
KAA diharapkan mampu mengimbangi dengan pesatnya globalisasi ekonomi dengan
ancaman ekonomi dari luar negeri.
Masih relevankan eksistensi
Gerakan non blok?
Dalam analisis saya, eksistensi GNB masih relevan sampai sekarang. Mengingat sampai saat ini anggapan blok barat dan blok timur itu masih kuat walaupun ditutupi dengan perjanjian atau semcamnya yang mengatasnamakan perdamaian dunia. Tapi dirasa GNB masih perlu dalam mengantisipasi akan adanya ancaman ke depan mengenai 2 blok ini, dan ditambah masing-masing dominan atau penguasa dari 2 blok ini ialah Negara-negara maju yang sagat berpengaruh bagi Negara-negara berkembang yang lainnya (USA dan Rusia), jadi bila Negara-negara maju ini bertikai atau sedang dalam masalah, para anggota GNB masih bisa melakukan hal yang menjunjung tinggi perdamaian dengan tidak memihak siapa pun. Klaau untuk Indonesia , sebagai bentuk perlakuan konstitusi, yaitu ikut serta dalam menciptkan perdamaian dunia.
Apa yang harus dilakukan Indonesia dalam mengahadapi mea (
masyarakat ekonomi asean ) dan AFTA (Asean free trade area)
Dalam menghadapi MEA dan AFTA, menurut analisis saya, yang perlu dilakukan ialah menyeleksi barang-barang impor yang masuk agar produk dalam negeri atau domestic tetap terjaga dan eksistensinya masih ada. Walaupun sudah bebas pajak, tapi sebagai warga Negara Indonesia yang baik, kita dianjurkan untuk tetap menomorsatukan produk buatan Indonesia atau dalam negeri. “Cintai produk-produk Indonesia”, dari semboyan yang terkenal itu maka diharapkan masyarakat mampu merealisasikannnya dalam kehidupan perekonomian sehari-hari. Dari segi pemerintah juga harus membatasi dan menyeleksi barang-barang yang masuk, tidak asal terima saja mentang-mentang keuntungannya banyak. Sebagai Negara yang kaya akan sumber daya alam dan modal, diharapkan Indonesia mampu membuat sendiri komoditas-komoditas yang diperlukan , sehingga Negara-negara yang ingin ekspor ke Indonesia juga akan berpikir 2X, ngapain saya ekspor ke Indonesia, orang indonesianya aja sudah terpenuhi kebutuhan komoditasnya.. Jadi semacam itulah.. Tapi hal yang Urgent banget untuk dilakukan sekarang dalam menghadapi MEA dan AFTA ialah seleksi barang-barang impor,utamakan produk domestic serta mendukung kebijakan ekonomi pemerintah.Karena apa yang pemerintah canangkan itu untuk demi kebaikan kita juga (Contoh : Tax Amnesty).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar