DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF KEPENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA
Dampak Positif Pendudukan Jepang
Tidak banyak yang mengetahui tentang dampak positifnya
Jepang menduduki Indonesia. Ada pun dampak positif yang dapat dihadirkan antara
lain :
· Di perbolehkannya bahasa Indonesia untuk menjadi
bahasa komunikasi nasional dan menyebabkan bahasa Indonesia mengukuhkan diri
sebagai bahasa nasional.
· Dalam bidang ekonomi didirikannya kumyai yaitu
koperasi yang bertujuan untuk kepentingan bersama.
· Pembentukan strata masyarakat hingga tingkat paling
bawah yaitu rukun tetangga (RT)
· Diperkenalkan suatu sistem baru bagi pertanian yaituline
system (sistem pengaturan bercocok tanam secara efisien) yang
bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan.
· Dibentuknya BPUPKI dan PPKI untuk mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia. Dari sini muncullah ide Pancasila.
· Jepang dengan terprogram melatih dan mempersenjatai
pemuda-pemuda Indonesia demi kepentingan Jepang pada awalnya, namun oleh pemuda
hal ini dijadikan modal untuk berperang.
· Dalam pendidikan dikenalkannya sistem Nipon sentris
dan diperkenalkannya kegiatan upacara dalam sekolah.
Dampak Negatif Pendudukan Jepang
Selain dampak positifnya tadi diatas, Jepang juga membawa
dampak negatif yang luar biasa antara lain :
- Penghapusan
semua organisasi politik
- Romusha
- Krisis
ekonomi yang sangat parah : hal ini dikarenakan dengan disalurkannya uang
pendudukan secara besar-besaran sehingga menyebabkan terjadinya inflasi.
- Akibat
dari self sufficiency yang terputusnya hubungan antar daerah
- Pembatasan
pers sehingga tidak ada pers yang independen, semuanya dibawah pengawasan
Jepang.
- Terjadinya
kekacauan situasi dan kondisi yang parah seperti perampokan, pemerkosaan
dan lain-lain.
- Pelarangan
terhadap buku-buku berbahasa Belanda dan Inggris yang menyebabkan
pendidikan yang lebih tinggi terasa mustahil.
- Banyak
guru-guru yang dipekerjakan sebagai pejabat-pejabat pada masa itu yang
menyebabkan kemunduran standar pendidikan secara tajam.
HAKKO I CHIU
·
Bendera Hakko Ichiu di pangkalan udara Angkatan Darat Kekaisaran Jepang.
Slogan Hakko Ichiu dipakai sebagai "semangat pendirian negara" di
kalangan para penerbang.
·
Semasa Perang Dunia II, monumen batu dipersembahkan ke kuil Shinto. Dalam foto: monumen batu bertuliskan
Hakko Ichiu (kiri) dan Buun Chōkyū (kanan), arti: Peruntungan Abadi dalam
Peperangan, di halaman Kuil Susanoo,Fukuyama, Prefektur Hiroshima.
·
Prangko
peringatanbertuliskan Hakko Ichiu diterbitkan tahun 1940 sehubungan Peringatan Dua Ribu Enam Ratus Tahun Pendirian Negara.
·
Hakko Ichiu (八紘一宇 Hakkō Ichiu?, Delapan Penjuru
Dunia Di Bawah Satu Atap)adalah slogan persaudaraan universal yang digunakan Jepang untuk menciptakanKawasan
Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya dalam Perang Dunia II. Slogan ini berasal dari kalimat "掩八紘而爲宇" dalam Nihon Shoki jilid 3 bab Kaisar Jimmuyang berarti "seluruh negeri
bagaikan sebuah rumah".
·
Pada masa pendudukan
Jepang di Indonesia diadakan pelatihan guru di Jakartauntuk mengindoktrinasi mereka dengan
Hakko Ichiu. Para peserta pelatihan diambil dari tiap-tiap daerah/kabupaten.
·
Hakko Ichiu dipakai Kekaisaran Jepang sebagai kebijakan nasional mulai
dariPerang
Tiongkok-Jepang Kedua hingga Perang Dunia II. Pada 26 Juli 1940, Kabinet II Perdana
Menteri Konoe Fumimaro menetapkan
Doktrin Kebijakan Dasar Nasional (Kihon Kokusaku Yōkō) yang berisi
keputusan mendirikan Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya.
Tujuan dasar
dari Doktrin Kebijakan Dasar Nasional adalah "Mewujudkan perdamaian dunia
sesuai dengan semangat agung pendirian negara, yakni delapan penjuru dunia di
bawah satu atap sebagai kebijakan nasional Kekaisaran Jepang, dan sebagai
langkah awal, pertama, menjadikan Kekaisaran Jepang sebagai inti persatuan yang
kuat antara Jepang-Manchuria-Tiongkok untuk fondasi pendirian tatanan baru Asia
Timur Raya."
·
Di berbagai daerah di Jepang, Hakko Ichiu dipakai sebagai salah satu slogan
untuk mewujudkan tatanan baru Asia Timur. Di Tokyo dibentuk Chōkoku
Hōkōtai (Perkumpulan Pelayan Pendirian Negara) sebagai organisasi pelatihan dan
penyuluhan konsep Hakko Ichiu, dan struktur pemerintah kota dimasukkan ke dalam
struktur militer.
·
Setelah Kapitulasi Jepang, Jepang berada di bawah
pendudukan Komandan
Tertinggi Sekutu. Berdasarkan memorandum yang dikeluarkan Komandan Tertinggi Sekutu tentang
"penghapusan sponsor pemerintah, dukungan, pelestarian, pengawasan, dan
penyebaran Shinto agama negara", slogan-slogan yang berkaitan dengan nasionalisme radikal, militerisme, dan Shinto
agama negaradilarang untuk dipakai lagi.
·
Dalam kamus besar bahasa Jepang zaman sekarang, Hakko Ichiu dijelaskan
sebagai "slogan yang dipakai untuk pembenaran agresi Jepang ke luar negeri selama Perang Dunia
II."
Heibonsha World Encyclopedia menjelaskannya
sebagai "stereotipe ultranasionalisme berupa doktrin bangsa sendiri
sebagai ras tertinggi dan doktrin supremasi untuk melakukan opresi dan aneksasi
terhadap bangsa lain yang diperluas hingga agresi oleh negara dan militer untuk
mencapai tujuan tersebut, serta gerakan/ide untuk peng-ortodoks-an, penyatuan,
dan mobilisasi rakyat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar