Senin, 16 Mei 2016

Paham-Paham Baru dan Tokoh Pencetusnya, Mau Tau Gak (2) ?

Munculnya kesadaran kebangsaan di kawasan Asia dan Afrika pada masa lalu tidak terlepas dari pengaruh paham baru yang lahir, yakni liberalisme, sosialisme, demokrasi, nasionalisme, dan pan-Islamisme. Faham-faham tersebut mendorong rakyat Asia-Afrika untuk membangun diri dalam kesadaran berbangsa dan bernegara dengan mengutamakan kebebasan dan kemerdekaan.


    Nasionalisme adalah suatu paham rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air yang ditimbulkan oleh persamaan tradisi yang berkaitan dengan sejarah, agama, bahasa, kebudayaan, pemerintahan, tempat tinggal dan keinginan untuk mempertahankan dan mengembangkan tradisinya sebagai milik bersama dari anggota bangsa itu sebagai kesatuan bangsa.

   Bangsa adalah sekelompok manusia yang mendiami wilayah tertentu dan memiliki hasrat dan kemauan bersama untuk bersatu, karena adanya persamaan nasib, cita-cita, kepentingan dan tujuan yang sama.

Munculnya Paham Baru Pergerakan NasionalTokoh nasionalisme atau pencetusnya adalah Joseph Ernest Renan, Otto Bouer, Hans Kohn, dan Louis Sneyder. Hans Kohn berpendapat nasionalisme adalah kesetiaan tertinggi individu yang diserahkan kepada bangsa dan negaranya. Munculnya nasionalisme dipengaruhi oleh hal-hal berikut.

a. Magna Charta (1215) di Inggris yang kemudian menjadi akar demokrasi.

b. Adanya Piagam Bill of Right (1689) di Inggris.

c. Revolusi Prancis yang menumbuhkan demokrasi dan nasionalisme yang tercermin dalam semboyan revolusi liberte, egalite, fraternite yang berkembang ke seluruh Eropa.

d. Pengaruh pemikiran dari Renaissance.

Selanjutnya, Hertz dalam bukunya Nationality in History and Policy mengatakan bahwa prinsip-prinsip nasionalisme adalah hasrat untuk mencapai kesatuan, hasrat untuk mencapai kemerdekaan, hasrat untuk mencapai keaslian, dan hasrat untuk mencapai kehormatan.

Adapun negara penganut nasionalisme di Eropa, antara lain,

a. Inggris dengan Magna Charta (1215);

b. Jerman dengan lahirnya semboyan durch blut und eisen (dengan darah dan besi), dikemukakan oleh Otto Van Bismark;

c. Italia dengan tokohnya Camilo Cavour yang didukung oleh Garibaldi yang melahirkan paham Italia Irredenta (daerah Italia yang belum dibebaskan);

d. Prancis yang berhasil menumbangkan absolutisme di zaman Louis XVI oleh rakyat dibantu kaum borjuis.

Nasionalisme berarti pengakuan hak setiap bangsa untuk menentukan nasib sendiri. Pengakuan terhadap nasionalisme harus disertai sikap antidiskriminasi, baik secara rasial, ekonomi, sosial budaya, geografis secara agama, sebab setiap orang mempunyai hak yang sama atas pembelaan negara.

2. Demokrasi

Demokrasi berasal dari bahasa Yunani, demos, artinya rakyat, dan kratos, artinya pemerintahan. Jadi, demokrasi dalam arti sempit adalah pemerintahan di tangan rakyat. Dalam arti luas, demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan yang mengakui hak segenap anggota masyarakat untuk ikut memengaruhi keputusan politik baik langsung atau tidak langsung. 

Kondisi yang memengaruhi terciptanya demokrasi adalah adanya kesepakatan bersama dalam masalah yang fundamental dan upaya yang memungkinkan kebebasan politik tumbuh di tengah negara. Demokrasi mula-mula diterapkan di Yunani Kuno, yakni demokrasi langsung, kemudian berkembang ke negara Eropa lainnya, dan akhirnya ke Indonesia.

Seorang cendekiawan dari Inggris yang memperjuangkan demokrasi adalah John Locke (1632 – 1704), dalam bukunya berjudul Two Treaties on Government. John Locke membenarkan perjuangan rakyat Inggris menentang kekuasaan mutlak raja. Menurut John Locke, pemerintah hanyalah alat yang dibentuk untuk menjamin kepentingan rakyat terhadap hak-hak politis, mencakup hak individu, hak politik, hak atas kebebasan, dan hak milik.

Demokrasi merupakan hal yang dinamis dan maju, sebab selain mengurus kepentingan bersama negara juga bertanggung jawab atas kesejahteraan rakyatnya. Demokrasi menuntut adanya UUD, pemilu, kemerdekaan pers, kemerdekaan berbicara, berkumpul dan mengemukakan pendapat, serta kemerdekaan beragama.
 
3. Sosialisme



Sosialisme adalah paham yang menghendaki suatu masyarakat yang disusun secara kolektif agar menjadi suatu masyarakat yang sejahtera/bahagia. Kata sosialisme berasal dari bahasa Latin, socius, artinya kawan. Tujuan sosialisme adalah mewujudkan masyarakat sosialis dengan jalan mengendalikan secara kolektif sarana produksi dan memperluas tanggung jawab negara bagi kesejahteraan rakyat. Tokoh pemikir sosialisme adalah Robert Owen, seorang pengusaha Inggris yang menulis buku A New of Society an Essay on the Formation of Human Character. Ia adalah orang yang pertama menggunakan istilah sosialisme.

Tokoh lainnya adalah Saint Simon, Piere Proudon, Charles Fourier, Karl Marx. Seorang yang dikenal sebagai Bapak Sosialisme adalah Karl Marx dalam tulisannya Das Kapital yang mengatakan bahwa sejarah masyarakat merupakan perjuangan-perjuangan kelas, semboyan mereka "bersatulah kaum proletar sedunia." Titik berat dari paham ini adalah pada masyarakat bukan individu, dan dalam hal ini sosialisme merupakan lawan dari liberalisme.

Ada empat kesepakatan hasil perjuangan kaum sosialis, yakni Chatolic Emancipation Bill (1892), Reform Bill (1832), Factory Act (1833), dan Poor Law (1834). Teori Karl Marx dalam buku Historis Materialisme mengatakan bahwa jalan sejarah ditentukan oleh material secara dialektis (these – antithese – synthese) menuju suatu masyarakat yang sosialis. Untuk mewujudkan masyarakat yang sosialis, Karl Marx menciptakan teori-teori sebagai berikut.

a. Kelebihan harga (mehrwert)
Upah yang diterima oleh kaum buruh tidak sebanding dengan tenaga yang disumbangkannya. Itulah sebabnya, kaum buruh semakin lama semakin miskin dan kaum majikan semakin kaya.
 
b. Pemusatan (konzentration)
Perusahaan kecil akan mati karena kalah bersaing dengan perusahaan besar, hingga akhirnya tinggal beberapa perusahaan yang besar.
 
c. Penimbunan (akkumulation)
Semakin lama jumlah kapital semakin menumpuk dan digunakan untuk membeli mesin yang mempunyai kapasitas sama dengan tenaga manusia. Oleh karena itu, banyak kaum buruh yang di-PHK sehingga menambah jumlah proletar.
 
d. Kesengsaraan (verelendung)
Jumlah kaum proletar yang tidak mempunyai pekerjaan semakin bertambah sehingga kemiskinan pun bertambah. Hal ini terjadi karena penggunaan tenaga mesin semakin banyak sehingga menyebabkan kesengsaraan kaum proletar.
 
e. Krisis
Sebagian besar rakyat merupakan proletar yang miskin dengan daya beli yang sangat rendah, sehingga barang-barang pabrik tidak habis terjual. Akibatnya, timbul over produksi dan krisis pun terjadi.
 
f. Keruntuhan (zusammenbruch)
Terjadinya krisis menyebabkan runtuhnya susunan kapitalis sehingga kaum protelar kembali memegang kekuasaan dengan semboyan "bersatulah proletar sedunia."

4. Pan-Islamisme
Pan-Islamisme adalah paham yang bertujuan untuk menyatukan umat Islam sedunia. Paham ini berasal dari gagasan Jamaluddin al Afgani (1839 – 1897). Ide tersebut sebenarnya secara samar-samar pernah dicanangkan oleh At Tahtawi (1801 – 1873), seorang tokoh pembaharu Islam Mesir. Ia sudah menyebutkan dua ide yaitu Islam dan patriotisme. Ia menegaskan bahwa antara ide Islam dan patriotisme tidak bertentangan. Dua ide tersebut kemudian menjelma menjadi dua bentuk persaudaraan, yaitu persaudaraan (ukhuwah) Islamiah dan persaudaraan (ukhuwah) wathaniah.

Paham tentang perlunya penyatuan dunia Islam yang menjadi inti dari Pan-Islamisme menjadi lebih tegas pada pemikiran Jamaluddin al Afgani. Ide Pan-Islamisme erat kaitannya dengan kondisi abad ke-19. Pada abad ini terjadi kemunduran di negara Islam. Sebaliknya, di negara Barat terjadi kemajuan yang disertai pengembangan kekuasaan (penjajahan). 

Jamaluddin melihat penjajahan terhadap negara Islam ini harus dilawan apabila mereka bersatu, contoh campur tangan Inggris di Afganistan, di Mesir, di Irak, dan di Iran. Hal ini menambah keyakinan bahwa Islam harus bersatu. Upaya penyatuan dunia Islam ini disebut Pan-Islamisme. Pan-Islamisme sebagai ide telah memperoleh dukungan hampir dari semua pemimpin Islam, tokoh intelektual. Pan-Islamisme memberi inspirasi bagi negeri Islam untuk mengadakan gerakan nasional dalam melawan penjajahan.
 
5. Liberalisme

Liberalisme merupakan paham yang mengutamakan kebebasan dan kemerdekaan individu. Istilah liberalisme berasal dari bahasa Latin, libertas, yang artinya kebebasan, sedangkan dalam bahasa Inggris, liberty, artinya kebebasan. Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan individu untuk memiliki tempat tinggal, mengeluarkan pendapat, dan berkumpul.

Di Eropa, liberalisme didukung oleh kaum borjuis dan terpelajar di kota. Bagian terpenting dalam liberalisme adalah individu. Masyarakat harus mementingkan individu, karena masyarakat itu terdiri atas individu-individu dan karena itu masyarakat adalah akibat dari adanya individu. Kemerdekaan individu harus dijamin. Pada hakikatnya, paham liberalisme ini timbul karena reaksi terhadap penindasan yang dilakukan oleh kaum bangsawan dan kaum agama di zaman absolute monarchie. Orang ingin melepaskan dirinya dari kekangan manusia, ini dikemukakan oleh Rousseau dalam bukunya Du Contrat Sosial.

Terhadap kaum bangsawan, liberalisme menuntut kemerdekaan ekonomi, sedangkan terhadap kaum agama liberalisme menuntut kemerdekaan beragama. Dalam lapangan politik, liberalisme menuntut adanya demokrasi (menuntut adanya UUD, pemilu, kemerdekaan pers, berbicara mengemukakan pendapat, dan beragama). Selain demokrasi, liberalisme dalam politik mengutamakan kemerdekaan (nasionalisme) negara atas individu, karena setiap negara harus merdeka, tidak boleh ditindas oleh negara lain. Negara berhak menentukan nasibnya sendiri.

Selanjutnya, liberalisme dalam ekonomi menuntut adanya ekonomi bebas (produksi bebas, perdagangan bebas, hukum kodrat akan menyelenggarakan harmoni dunia) dengan semboyan "Laisser faire, laisser passer, le modne va lui meme."

Dalam bidang ekonomi, dituntut adanya ekonomi bebas tanpa campur tangan pemerintah dan dalam menentukan kebutuhan adalah hak milik swasta. Pahlawan liberalisme adalah ekonom dari Inggris, Adam Smith, dalam bukunya Wealth of Nation (1776). Pendapatnya adalah bahwa kesejahteraan umum dapat dicapai apabila diberikan kebebasan kepada setiap individu untuk berusaha tanpa campur tangan dari pihak pemerintah.



Demikianlah Materi Munculnya Paham Baru Pergerakan Nasional (Nasionalisme, Demokrasi, Sosialisme, Pan-Islamisme dan Liberalisme)

Faktor-Faktor Pergerakan Nasional, Mau Tau Gak?

Faktor Internal Lahirnya Pergerakan Nasional

1. Penderitaan Rakyat Akibat Penjajahan
Bangsa Indonesia mengalami masa penjajahan yang panjang dan menyakitkan sejak masa Portugis. Politik devide et impera, sistem tanam paksa, monopoli perdagangan dan kerja rodi merupakan bencana yang telah irasakan rakyat Indonesia. penderitaan dan kesengsaraan tersebut menimbulkan tekad untuk bersatu dan menentang penjajahan.

2. Sejarah Masa Lampau yang Gemilang
Adanya kenangan akan kejayaan masa lampau, seperti zaman Sriwijaya dan Majapahit. Kedua kerajaan tersebut, terutama Majapahit yang merupakan kerajaan yang besar dan memainkan peranan penting sebagai calon negara nasional dimana wilayahnya hampir seperti wilayang indonesia sekarang. Kebesaran ini membawa pikiran serta angan-angan rakyat Indonesia untuk senantiasa dapat menikmati kebesaran tersebut. Hal tersebut kemudian menggugah perasaan nasionalisme Rakyat Indonesia

3. Pengaruh Perkembangan Pendidikan di Indonesia
Perkembangan sistem pendidikan pada masa Hindia Belanda menghasilkan beberapa kaum intelektual yang kemudian menjadi pemimpin pergerakan nasional, berkat pendidikan yang tinggi para intelektual bangsa indonesia sadar, bahwa mereka sedang dijajah dan dibodohi belanda. Hal tersebut kemudian menggugah perasaan Para kaum Intelektual Indonesia untuk menrdeka.

4. Pengaruh Perkembangan Pendidikan Kebangsaan di Indonesia
Perkembangan sistem pendidikan pada masa Hindia Belanda telah menghasilkan kaum terpelajar. Namun karena ada diskriminasi dalam pendidikan kolonial yaitu tidak adanya kesempatan bagi penduduk pribumi dari golongan bawah untuk mengenyam pendidikan, menyebabkan kaum terpelajar berinisiatif mendirikan sekolah untuk mengajar kaum pribumi. Sekolah tersebut kemudian dikenal sekolah kebangsaan karena bertujuan untuk menanamkan rasa nasionalisme di kalangan rakyat / pelajarnya. Tokoh-tokoh pribumi yang membuat sekolah kebangsaan antara lain Douwes Dekker mendirikan Ksatrian School, Ki Hajar Dewantoro dengan Taman Siswa nya, serta Moh. Syafei dengan Indonesische Nederlandsche School Kayu Tanam (INS Kayu Tanam).

5. Dominasi Ekonomi Kaum Cina di Indonesia
Kaum pedagang khususnya keturunan Cina sering kali membuat kesal para pedagang pribumi. salah satunya terjadi pada tahun 1901 ketika pedagang Cina mendirikan perguruan sendiri yaitu Tionghoa Hwee Kwan. Kekesalan tersebut didukung oleh Belanda sehingga menimbulkan rasa iri kaum pribumi pada keturunan Cina. saat itu keturunan Cina diberi kesempatan untuk menguasai bisnis eceran, serta menjadi kolektor pajak dari pemerintah kolonial. hal tersebut kemudian membangkitkan persatuan di antara sesama pribumi untuk menghadapi penjajahan belanda serta pengaruh dari pedagang Cina.



Faktor Eksternal Lahirnya Pergerakan Nasional

6. Adanya Gerakan Turki Muda 1908 di Turki.
Gerakan nasionalisme di Turki pada tahun 1908 dikomandoi oleh Mustafa Kemal Pasha. Gerakan ini dinamakan Gerakan Turki Muda. garakan ini menuntut adanya modernisasi serta pembaruan di segala sektor kehidupan masyarakatnya. Gerakan Turki Muda memberikan pengaruh politis bagi pergerakan bangsa Indonesia sebab mengarah pada pembaruan-pembaruan dan modernisasi.
7. Adanya All Indian National Congress 1885 dan Gandhiisme di India.
Merupakan gerakan yang perjuangannya kemerdekaan India dengan cara melawan dan menentang Imperium Britania.  Hal tersebut memberikan inspirasi para pelopor pergerakan nasional di Indonesia untuk berjuang melawan penjajah.

8. Munculnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika yang masuk ke Indonesia, seperti liberalisme, demokrasi, dan nasionalisme mempercepat timbulnya nasionalisme Indonesia.
Paham baru yang berkembang di Eropa seperti demokrasi, nasionalisme serta liberalisme juga masuk ke negara jajahannya di Afrika dan Asia. Pengaruh dari paham baru inilah yang membuka pola pikir rakyat untuk melawan penjajahan sehingga ada kebangkitan melawan penindasan guna mewujudkan kehidup yang merdeka.

9. Adanya kemenangan Jepang atas Rusia (1905)
menyadarkan dan membangkitkan bangsa-bangsa Asia untuk melawan bangsa-bangsa Barat. Sejarah dunia mempertontonkan bahwa ketika terjadi peperangan pada tahun 1904-1905 antara Rusia dengan Jepang, ternyata Jepang keluar sebagai pemenang dalam peperangan tersebut. Hal ini kemudian memberi semangat juang kepada para pelopor pergerakan nasional di Indonesia untuk mengikuti langkah jepang dalam melawan bangsa barat (Rusia).

10. Pengaruh dari gerakan nasional di negara Tetangga.


Misalnya gerakan nasional di India dan Filipina. Hal tersebut berhasi memberikan inspirasi para pejuang pergerakan nasional di Indonesia untuk berjuang melawan penjajah.

Selasa, 10 Mei 2016

CLEOPATRA, BUKAN RATU BIASA !

CLEOPATRA VII, PEnggairah NAFSU

 PARA LELAKI PERADABAN kuno

    Cleopatra VII Philopator (Januari 69 sm – 12 Agustus 30 sm ) adalah ratu mesir kuno. Anggota terakhir dinasti ptolemeus. Walaupun banyak ratu mesir yang menggunakan namanya, dialah yang dikenal secara umum dengan nama Cleopatra, dan semua pendahulunya yang bernama sama hanpir dilupakan orang.

    
 Sedikit yang diketahui tentang masa kecil Cleopatra, tetapi kleopatra berdarah yunani, bukan keturunan mesir, Ia dilahirkan pada awal tahun 69 SM, Anak ke-3 dari 6 Bersaudara dan lahir di kalangan dinasti Ptolemaik Yunani. Ia mempunyai 2 orang kakak dan Adik perempuan serta dua adik laki-laki.Ia dilahirkan dan dibesarkan di Alexandria yang merupakan kota terbesar dan termewah saat itu.

     Kerajaan dari ayah kleopatra tidak aman akibat tekanan dan konflik   dari luar dan dalam terutama perebutan kekuasaan, serta konflik Internal seperti  sentralisasi pemerintahan dan korupsi politik. Hal ini memicu pemberontakan dan lepasnya siprus dan Cyrenaica yang menyebabkan masa kekuasaan ptolemeus sebagai salah satu yang mematikan di dinasti tersebut.Semasa kecil, keopatra telah melihat persengketaan dalam keluarganya sendiri, dikatakan bahwa ayahnya selamat dari 2 usaha pembunuhan ketika seorang pelayang menemukan ular berbisa yang mematikan di kasurnya dan pelayan  yang mencicipi anggur tuannya meninggal. Kakak perempuan tertuanya, Tryrphaena, juga mencoba untuk meracuni kleoptara. Ketika ia berusia belasan tahun, ia menyaksikan kejatuhan ayahnya sendiri dan ayahnya menjadi boneka kekaisaran Romawi. Setelah perjalanan politik yang begitu panjang,tiba saatnya lah Cleopatra dan ptolemeus XIII naik takhta akibat utamanya ialah meninggalnya Ptolemeus XII.Pada Bulan Agustus tahun 51 SM, relasi mereka rusak dan Cleoptara mengambil alih pemerintahan.

     Mungkin di Buku-Buku Sejarah Umum Masyarakat, Seorang Cleopatra hanya dianggap sebagai ratu mesir yang bermasalah karena masalah cinta, namun Seorang Cleopatra punya sisi gelap yang jarang diketahui oleh khalayak umum, ya, dialah “Ratu Seks dari Mesir”.

      
       Tulisan ini terinspirasi setelah saya menonton film “Cleopatra” di salah satu TV swasta beberapa waktu lalu. Wanita dalam sejarah apalagi “wanita dalam istana” seiring membuat sejarah berubah dari alur resmi atau alur semestinya, setidaknya demikian kata Havelock Ellis, “Darwinnya”ilmu sejarah asmara. Dalam setiap abad, diberbagai tempat dan dalam berbagai strata sosial, kisah-kisah petualangan orang besar tidak bisa dilepaskan dari “peran” wanita (baca: asmara). Sejarah Peradaban Islam juga demikian. Bacalah secara objektif, sejarah para Sultan pasca Khulafaurrasyidin, wanita menjadi “cerita menarik sekaligus memiriskan”. Harem, sebuah “konsep sensualitas-erotik” kerajaan Turki Utsmany, menjadi catatan sejarah bagaimana wanita menjadi bahagian penting dalam kehidupan para Sultan. Cerita 1001 malam Dinasti Abbasiyah, Selat Bhosporus yang menjadi kuburan ratusan para selir Sultan, hingga jumlah istri dan selir para Sultan “ummat Islam” mutakhir. Konon, Sultan Kuwait, Sultan Sabah al-Nahayan memiliki ratusan selir, dan seterusnya, dan seterusnya. Intinya, intrik politik, dalam peradaban ummat manusia ini, mulai dari “zaman batu” hingga zaman “Maria Eva”, kehadiran wanita menjadi salah satu penentu jalannya gerak sejarah, termasuk wanita fenomenal yang hingga hari ini tetap melegenda : CLEOPATRA.

     





Cleopatra (sekitar 69 SM.), adalah Ratu Mesir yang dikenal molek dan termasuk pelopor penggunaan kosmetika. Selain cantik (namun ada catatan arkeologis yang menggambarkan bahwa Cleopatra tidak bisa dibilang cantik karena hidungnya melengkung dan bermulut lebar), Cleopatra juga cerdas. Konon, wanita bangsawan keturunan Yunani-Macedonia ini menguasai bermacam-macam bahasa. Tutur katanya mempesona, dan Cleopatra “suhu” dalam bidang asmara. Ia sangat menggairahkan dan sangat pandai mengkondisikan suasana romantik-erotik. Tak heran, bila Markus Antonius, utusan pemerintah Roma (baca: Romawi), tergila-gila dengan Cleopatra. Sering ia menyajikan tarian-tarian erotik pada tamunya, dan bahkan (bila dilihat dari film Cleopatra), si cantik ini acapkali menyelingi percakapannya dengan lelucon seks. Seorang tamu dari Roma mendapat suguhan tarian dewa laut Glaucus, penari tampil tanpa busana (dalam film tidak begitu menonjol, mungkin sudah disensor), seluruh tubuh dicat dengan warna biru, berguling-guling di lantai. Bahwa Cleopatra gila seks, tak ada yang memungkiri dan sudah bukan rahasia lagi. Kalau tidak salah, Cleopatra pernah dijuluki oleh salah seorang sejarawan Yunani sebagai “Meriochane” – kira-kira artinya “perempuan yang sanggup menelan 10.000 laki-laki”. Wow. Bahkan, bisik-bisik para tetamu ketika Cleopatra menjamu mereka di istananya, terungkap bahwa Cleopatra pernah secara khusus melayani “belasan” bangsawan Romawi hanya dalam beberapa malam. Musuh terbesar Cleopatra adalah Raja Herodes dari Israel. Ia satu-satunya raja pada masa ini yang menjuluki Cleopatra sebagai wanita jalang. Konon, Cleopatra pernah merayunya, tapi gagal.


         Dalam sejarah Mesir, tercatat perkawinan Cleopatra yang pertama dengan saudara kandungnya sendiri, Ptolomeus XIII, demi menjaga kemurnian darah kerajaan. Hal ini biasa terjadi pada masa kerajaan-kerajaan dunia kuno-klasik (khususnya di dunia barat dan tengah). Setelah Ptolomeus XIII meninggal, Cleopatra kembali kawin dengan adik laki-lakinya yang berusia 12 tahun, Ptolomeus XIV. 

            Namun perkawinan ini tidak diwarnai dengan hubungan seks, hanya untuk meraih kedudukan sebagai Ratu Mesir. Konon (sekali lagi konon), Cleopatra termasuk wanita yang “dini” mengenal seks, umur 12 tahun. Ketika ia berumur 21 tahun, Cleopatra melakukan hubungan asmara dengan Julius Caesar, diktator Romawi yang berusia 52 tahun. Julius Caesar tak mungkin memperistri Cleopatra karena ia telah memiliki istri resmi di Roma. Cleopatra “disimpannya” di Mesir. Caesar sangat mengagumi Cleopatra, untuk tidak menyebutnya tergila-gila. Ia membuat patung Cleopatra di sebuah kuil, menempati sebuah sudut untuk memuja Venus – Dewi Kecantikan. Tindakan ini akhirnya menimbulkan amarah masyarakat Roma. Dengan alasan belum mendapatkan anak laki-laki dari istrinya, Caesar menarik Cleopatra ke Roma. Tentu kehadiran Cleopatra ditentang masyarakat Roma bahkan para penjaga istana menyanyikan lagu ejekan buat Cleopatra :”perempuan jalan” dan sebagainya.

       Setelah Caesar terbunuh, Cleopatra kembali ke Mesir. Cleopatra yang cerdas menyusun siasat untuk mengambil hati pemimpin Roma yang baru, Markus Antonius. Dengan sebuah kapal istimewa, Cleopatra pergi ke Tarsus, mengundang Markus Antonius. Ia mengenakan pakaian a-la Dewi Venus, membawa perhiasan perak-emas di kapalnya. Musik tiup yang merdu mengiringi kedatangan wanita sensual ini. Sesampai di Roma, ia turun dengan dikawal pengawal yang memakai pakaian Dewa Asmara. Di Tarsus ini, Cleopatra mengadakan pesta berhari-hari, membagi-bagikan hadiah untuk para prajurit Markus Antonius. Dimana Cleopatra ? ia “berasyikmasyuk” dengan Markus di dalam tenda khusus. Ketika Markus Antonius kembali ke Roma, Cleopatra balik ke Mesir. Cleopatra mengandung bayi kembar Markus Antonius. Beberapa tahun kemudian, Markus bercerai dengan istrinya, Oktavia. Cleopatra kemudian disusulnya ke Mesir. Sebelum Markus ke Mesir, beliau terlibat konflik dengan kemenakannya Octavian (saudara kembar istrinya : Octavia).


      Kedatangan Markus ke Mesir, disamping tentunya menemui Cleopatra, juga melarikan diri dari serbuan kemenakannya yang telah berhasil merebut singgasana Roma pasca kematian Octavia. Ketika kabar Markus lari ke Mesir, pasukan Octavian menyerang Mesir dan menaklukkannya. Ketika tentara Octavian menduduki Mesir, Cleopatra bersembunyi dalam mussoleumnya yang dikawal oleh tiga orang prajurit. Markus mendengar bahwa Cleopatra meninggal bunuh diri. Karena kehilangan “energi hidup”, akhirnya Markus berusaha pula bunuh diri. Ketika maut belum menjemput Markus, tersiar kabar bahwa Cleopatra masih hidup. Tergopoh-gopoh Markus Antonius dibawa ke Mussoleum persembunyian Cleopatra. Akhirnya, dalam pangkuan Cleopatra, Markus Antonius meninggal. Cleopatra tertangkap. Upayanya untuk merayu Octavian tidak berhasil. Karena menganggap bunuh diri jauh lebih terhormat daripada menanggung malu, akhirnya Cleopatra menikam perutnya dengan pedang. Cleopatra menyusul Markus Antonius.

Dan,tak salah lagi saya menyebutnya “Penggairah para lelaki peradaban kuno”.